Minggu, 14 November 2021

Mendidik Anak Generasi Alpha

Sudah lamaa banget nggak nge-blog. Kangen.
Dan ternyata ketika kemarin iseng ngintipin blog Goresan Cinta ini, ternyata cuma ada 2 post yang kutulis usai prosesi launching baby.
Hihi, kesibukan yang entah, benar-benar memporak-porandakan target yang dulu pernah aku hujamkan.
Seminggu, satu tulisan, wkwkwk...
Prakteknya, dalam 2021, baru satu tulisan, dan itu Maret lalu. 
Dah satu semester oii...

Baiquelah, karena kangen, jadi dituruti kekangenannya. 
Kali ini nulis notulensi saja dari Kulwap di Sekolahnya Babang Utsman, yang judulnya sama persis macam judul tulisan ini.

Yuk, mariiii....

Terasa gak sih, mendidik anak zaman sekarang tantangannya sangat mencabar? Gak sekedar pengaruh budaya dan lingkungan, tapi juga pengaruh teknologi yang semakin gencar.
Sevagai salah satu contoh saja, efek pandemik telah meluluhlantakkan prinsip para ortu yang sebelumnya punya misi: Menajauhkan anak-anak dari gadget?
Karena faktanya, semua kegiatan saat ini terpaksa harus menyesuaikan dengan PROKES yang menwajibkan untuk menjaga jarak.
Nah, demi tetap berlangsungnya hajat hidup orang banyak, baik kebutuhan pangan, sandang, siraman ruhani berupa kajian, asupan ilmu dan sosialisasi, maka terpaksa pola interaksi yang tadinya bersifat langsung dan tatap muka, berubah menjadi pola interaksi virtual alias daring atau online.

Sumber: Kompasiana.com

Sementara itu, anak-anak generasi Alpha, dilahirkan pada zaman dimana semua serba canggih, serba instan. Dan mereka pun sepertinya secara alami mudah menguasai teknologi tersebut. Hal inilah yang membuat kita- sebagai orang tua sebagai generasi X atau Y  kadang terengah, karena kita dan anak kita memang dibesarkan di zaman yang memang sudah berbeda.

Nah, berikut ini, tips mendidik anak generasi Alpha yang disampaikan oleh Ustadzah Ummu Yumna.

1. Bekali dengan Pendidikan Agama
Dekatkan dan ajarkan bahwa semua aktivitas kita dalam pengawasan Allah. Ketika sudah tertanam di benaknya tentang pengawasan melekat dari Allah, insya Allah, akan lebih mudah menarik anak dari perbuatan-perbuatan negatif. 

2. Tekankan pentingnya proses
Anak-anak generasi alpha hidup di zaman serba cepat, mudah dan instan. Maka dalam mendidik mereka menjadi sosok 'pejuang' perlu menekankan pentingnya proses. Bahwa apa-apa yang diinginkan/dibutuhkan tidak selalunya tersedia di depan mata. Butuh waktu, butuh proses, butuh effort untuk mendapatkan sesuatu.

3. Latih mereka bersosialisasi
Generasi alpha suka berdiam diri dan kurang bersosialisasi. Maka, penting bagi anak untuk diajarkan bersosialisasi timbang mantengin gadget atau sibuk seharian di depan hape/laptop. Kenalkan anak dengan lingkungan sekitarnya, tetangga, dan teman sebaya. Sholat berjamaah ke masjid bisa menjadi ajang untuk latihan bersosialisasi pada anak, karena ada banyak orang dengan berbagai latar belakang dan usia yang bisa ditemui.

4. Ajarkan anak untuk konsisten
Generasi alpha suka mencoba hal yang baru. Jadi kita perlu melatihnya untuk menyelesaikan satu kegiatan sebelum memulai kegiatan lainnya. 
Kadang, anak-anak terlihat sangat bersemengat di awal, kemudian di tengah jalan melempem. Nah, penting bagi orang tua untuk mengondisikan anak dengan cara:
- membuat kesepakatan bersama
- menuntaskan proyek yang telah dipilihnya
- membuat target capaian kecil/ringan tapi kontinyu
- membuat jadwal harian
- mendampingi anak dengan motivasi,dialog dan interaksi dua arah.

5. Kenalkan norma dan kedisiplinan dengan cara bersahabat
Generasi alpha tidak menyukai aturan baku. Maka orang tua perlu memberikan batasan-batasan kepada anak sehingga mereka dapat  menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Orang tua perlu bersikap tegas dan tidak memanjakan. Namun juga perlu fleksibel pada kondisi tertentu

6. Menjadi role model bagi anak
Generasi alpha adalah peniru ulung. mereka mudah merekam dan menirukan apa-apa yang dilakukan oleh orang-orang disekitarnya. Maka, ayah-ibu juga harus menjaga sikap dan perilaku di depan anak, agar hanya yang baik-baik yang terekam dan ditirukan anak. 

7. Ortu juga harus melek teknologi
Bagi generasi alpha, teknologi menjadi kebutuhan mendasar. Oleh karenanya mereka mudah akrab dan lekat dengan teknologi. Nah, ortu juga harus bisa mengimbangi. Selain juga untuk meng-counter hal-hal buruk dari dampak teknologi. Jika ortu memahami teknologi, pendampingan pada anak akan leih bijak dan kita bisa mengontrol aktivitas anak dengan teknologi. Agendakan juga zone-time without handphone di rumah, sehingga dapat diciptakan interaksi sehat ortu-anak tanpa hape, dan mengeratkan bonding. Quality time lah istilahnya sekarang.

Demikian, 7 tips yang disampaikan. Semoga bermanfaat untuk pengasuhan dan pendampingan anak yang lebih dan lebih baik lagi.
Semangat buat emak-emak semuanya dan jangan lupa untuk tetap bahagia.
Salaam...


Sewon, 14 November 2021