Selasa, 10 April 2012

Celoteh Anak: Kenapa Tidak Sholat?

Adzan Isya mengalun dari penjuru mesjid.  Bersahutan, seakan tak berhenti.  Tapi kedua anak itu tak hendak beranjak sholat.  Mereka malah minta dikelon...
Si Umar yang sedari tadi sudah ngantuk jadi bangun lagi melihat kakak dan masnya masih asyik main.  Beberapa kali dia menguap lebar... Tidur yang tertunda.  Selalu begitu jika dua anak itu ada di rumah antara jam Magrib dan Isya.  Tadinya aku sudah senang, mereka ikut ngaji di masjid. Eh, ternyata mereka pulang sendiri sebelum adzan Isya berkumandang.
"Ummi, ayo bobo," Suara Kakak mengalihkan pandanganku dari Umar
"Emangnya sudah ngantuk?"
"Iyya. Ummi sudah sholat?"
"Ummi tidak sholat," jawabku singkat.
"Kenapa tidak sholat? Ummi masih sakit?"
Aku diam.  Mencari-cari jawaban yang realistis dan kira-kira bisa dipahami.  Aku memang tidak fit 2 hari ini.  Tapi kalo alasan tidak sholat karena sakit, itu salah besar.  Bisa-bisa konsep itu  dibawanya sampai dewasa.   Maklum, anak kritis.
Akhirnya aku memilih jujur.
"Ummi sedang haid." Kutatap wajah ceria di depanku.  Menunggu pertanyaan lanjutan.
"Haid itu apa?" Tuuh kan.. Aku mengulas senyum.
"Haid itu... berdarah." Doa menaikkan alisnya.  Lalu mendekatkan wajahnya ke wajahku.
"Ummi, aaak," Dia menyuruhku membuka mulut, mangap gitu loh..
"Kenapa?" Aku bingung.
"Haaak," Dia masih memaksaku buka mulut. Ow, mungkin dikiranya darah haid itu keluar dari mulut, hehe.
Aku tersenyum.
"Tak doakan yah, biar Ummi cepat sembuh,"  Aku mengangguk saja.
Lalu terlantunlah doa andalan itu, "Syafakillah, laa ba'sa thohuurun Insya Alloh"
"Aku sayang sama Ummi," Dia mendekatkan tubuhnya ke pelukku.
Aku membalas memeluknya,  "Ummi juga sayang Kakak."
"Sayang Bu Bambang juga?" Aku mengernyit, lalu mengangguk.
"Sayang Bu Dukuh juga?" Lagi-lagi aku mengangguk.
"Kalau mba Riska? Mas Hafid? Pak Dukuh?"
Waaahhh... kalau sudah begini tak satupun tetangga yang terlewatkan. Panjang dech urusannya.  Bahkan si Mbah langganan sayur di pasar pun akan diabsen sama dia.
Hehehe.. dasar anak-anak.


Rabu, 04 April 2012

Memahami Konfigurasi Elektron

Konfigurasi elektron adalah cara tersusunnya elektron-elektron dalam suatu atom. Berapa elektron yang ada di kulit K, L, M, N dan seterusnya. Jika kita analogikan, konfigurasi elektron ini hampir serupa dengan konstelasi planet-planet dalam sistem tata surya.

Ada 3 aturan dasar yang harus diperhatikan dalam menentukan konfigurasi elektron:
1. Prinsip Aufbau
Menurut prinsip ini, elektron akan mengisi orbital dengan tingkat energi yang lebih rendah terlebih dahulu, baru selanjutnya ke orbital dengan tingkat energi lebih tinggi.

2. Aturan Hund
Menurut aturan Hund, “elektron-elektron dalam orbital-orbital suatu subkulit cenderung untuk tidak berpasangan”.

Elektron-elektron baru berpasangan apabila pada subkulit itu sudah tidak ada lagi orbital kosong.
Untuk menyatakan distribusi elektron-elektron pada orbital-orbital dalam suatu subkulit, konfigurasi elektron dituliskan dalam bentuk diagram orbital.

Suatu orbital digambarkan dalam bentuk kotak, sedangkan elektron yang menghuni orbital digambarkan dengan dua anak panah yang berlawanan arah. Jika orbital hanya mengandung satu elektron, maka anak panah yang ditulis mengarah ke atas.

Dalam menerapkan aturan Hund, maka kita harus menuliskan arah panah ke atas terlebih dahulu pada semua kotak, baru kemudian diikuti dengan arah panah ke bawah jika masih terdapat elektron sisanya.

3. Larangan Pauli
Menurut Pauli,
“Tidak boleh terdapat dua elektron dalam satu atom dengan empat bilangan kuantum yang sama”.

Orbital yang sama akan mempunyai bilangan kuantum n, l, m, yang sama tetapi yang membedakan hanya bilangan kuantum spin (s). Dengan demikian, setiap orbital hanya dapat berisi 2 elektron dengan spin (arah putar) yang berlawanan. Jadi, satu orbital dapat ditempati maksimum oleh dua elektron, karena jika elektron ketiga dimasukkan maka akan memiliki spin yang sama dengan salah satu elektron sebelumnya.

Contoh :
Pada orbital 1s, akan ditempati oleh 2 elektron, yaitu :

Elektron Pertama à n=1, l=0, m=0, s= +½

Elektron Kedua à n=1, l=0, m=0, s= – ½

(Hal ini membuktikan bahwa walaupun kedua elektron mempunyai n,l dan m yang sama tetapi mempunyai spin yang berbeda)

Contoh:
Penentuan konfigurasi electron pada atom Natrium dengan nomor atom 11.
11Na, konfigurasinya menurut aturan Aufbau adalah 1s2, 2s2, 2p6, 3s1

Perhatikan!
Angka 11 adalah nomor atom natrium yang menyatakan jumlah proton dalam natrium. Karena atom tersebut dalam kondisi netral atau tidak bermuatan, maka jumlah elektronnya = jumlah proton.

Angka yang merupakan pangkat setelah huruf s dan p adalah jumlah electron maksimum yang dapat menempati orbital yang bersangkutan. Jumlah semua angka pangkat tersebut harus sama dengan jumlah electron.

Ingat!
orbital s maksimum diisi 2 elektron
orbital p maksimum diisi 6 elektron
orbital d maksimum diisi 10 elektron
dan orbital f maksimum diisi 14 elektron

jika digambarkan susunannya dalam orbital menjadi:
#$

#$

#$
#$
#$

#
1s2

2s2


2p6


3s1


Demikian penjelasan dari saya, semoga dapat dipahami J
Silakan berlatih untuk atom-atom yang lain.