Selasa, 01 Januari 2019

2018 in Review

Tahun 2018 adalah tahun yang cukup signifikan dalam petualangan intelektual saya.
Tidak banyak kunjungan dibuat dalam tahun ini. Namun, step-step dalam studi lumayan signifikan meningkat.
Seminar proposal dan revisi tuntas, kerja lab sudah bisa dimulai (walaupun harus indent chemical sampai 4 bulan) dan bisa publish satu artikel pada skala international bareng Pak Suheryanto.
Semoga 2019 bisa menulis dan publish lebih banyak.

Aktivitas, lebih banyak di seputaran Jogja. Sesekali ke Gombak untuk diskusi, buat laporan dan urusan administrasi lainnya.
Sempat singgah Juga ke Semarang, Rembang, Solo untuk kunjungan keluarga dan nganterin teman. Alhamdulillah, azzam untuk bertemu dengan Mak tercapai di akhir tahun. Akhirnya menjejak juga di kota kelahiran, Palembang, walaupun tanpa perencanaan matang sebelumnya.

Memanglah tak mudah menjalani kondisi ini. Status sebagai ibu pembelajar yang juga masih menyambi beberapa tugas dari kampus sebagai pengelola jurnal, seringkali membuat fokus terpecah.
Apalagi beberapa kerja sebagai redaksi seringkali loading menjelang nge-trip.

Penampakan GeNose

Alhamdulillah, dalam hal pelaksanaan penelitian progress cukup signifikan.
Ketika akhirnya melihat senyum lebar Pak Pembimbing Riset setelah melihat hasil analisis data, rasa syukur tak terkira. Akhirnya pencarian ini menemukan muaranya, walaupun masih jauh lagi perjalanannya. Baru 20% euy.
Hari-hari melototi skala termometer, hotplate  dan GeNose,  sepertinya masih akan berlanjut. Bahkan masih harus berjibaku pula dengan instrumen lainnya seperti UV-Visible spektro, HPLC-MS, bahkan SPME-GC-MS yang entah dimana bisa kutemukan.
Tetapi, optimis sajalah.
Semoga, metode autentikasi yang masih dalam tahap investigasi lanjut, bisa segera dibakukan. Aamiin.



Alhamdulillah juga, suami dan anak-anak sangat kooperatif dan pengertian. Walaupun dalam hati terkadang diliputi rasa bersalah, karena tak purna menjalankan peran sebagai ibu mereka. Namun, capaian anak-anak sangat membanggakan. Semoga bisa istiqomah dan makin baik di hari-hari selanjutnya.


Bersama Emak, guru terbaikku dan my lovely sister
Hadiah akhir tahun terindah, adalah keluarnya izin untuk berziarah kepada Mak di Talang Balai.
Lama tak pulang. Rindu menggunung sudah.
Mencium tangan keriputnya, dan menjumpainya dengan senyum menyambutku, sudah cukup melunturkan semua rasa. Walau beliau tak mengenali lagi jati diriku, tak mengapa.
Memanglah, Allah selalu punya skenario manis untuk hamba-hambaNya.
Semoga makin tebal kesyukuran dan kesabaran dalam meniti hari-hari penuh perjuangan di tahun 2019.

Temu kangen with MIKI '95 personels

Ah ya, sempat bertemu beberapa dosen dan teman-teman mipa kimia Unsri, juga adalah hadiah manis. Tak terasa 18 tahun sudah berlalu saja. Tersadarkan diri semakin tua, hehe..
Berharap, kedepannya, silaturrahim tetap terjaga.


Besok, insya Allah akan kembali ke Jogja. Kembali ke pangkuan keluarga. 2 kali ganti tahun, tak bisa ngumpul bersama. Semoga tahun depan bisa...
Semoga di 2019 tercurah keberkahan dan kebaikan untuk kita semua. Bismillah..

Tidak ada komentar: