Kembali ke reaksi kimia tadi. Mengapa seperti pernikahan?
Ya, apa syarat menikah?
- Ada mempelai, laki-laki dan perempuan
- ada wali
- ada saksi dan mahar
- pengantinnya harus ada di tempat, eh nggak mesti juga
Hehehe... itu hanya ilustrasi.
Untuk reaksi kimia, tentu saja harus ada yang akan direaksikan (calon pengantin laki-laki dan perempuan) yang keduanya harus berada dalam satu tempat, kalo enggak, gak jadi nikah, eh, gak akan terjadi reaksi...hehe..
Yup, bagaimana bisa bereaksi kalo misalnya pereaksi A di dalam ember, pereaksi B di atas meja.
Oleh karena itu, mereka harus berada dalam satu tempat.
Untuk bereaksi, juga dibutuhkan energi tertentu.
Sama donk, kalo mau nikah ya butuh dana sekian-sekian... hehe, supaya prosesinya bisa berjalan lancar. Nah energi ini dikenal dengan energi aktivasi, yaitu energi minimum yang dibutuhkan oleh pereaksi untuk berubah menjadi produk.
Lama reaksi juga bervariasi, ada yang cepat, ada yang lambat. Ada yang seketika, ada yang luammmmaaaa banget... Tergantung sifat dasar dari pereaksinya tadi...
Tidak semua reaksi menghasilkan rendemen 100%, kadang-kadang masih ada sisa dari pereaksi, atau terbentuk produk samping. Nah jika dituliskan dalam notasi persamaan reaksi menjadi:
A + B ==> C + D
dengan A dan B adalah pereaksi
C dan D adalah hasil reaksi
Kira-kira begitu lah... Kalo bingung, lebih baik berkunjunglah ke lab, supaya bisa melihat secara kasat mata bagaimana reaksi kimia berlangsung...
Tidak harus lab yang canggih, lab ibu (dapur) juga bisa kok ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar