Minggu, 18 Maret 2012

Celoteh Anak: Kucing

Adalah Irsyad, si Sholih yang selalu hebat itu. Malam itu, belum mau tidur, walaupun jarun jam sudah melewati angka sembilan.
Sambil merebah di atas perutku, "Ummi, ayo belajar.."
Aku yang masih sibuk dengan file-file administrasi menggeleng. "Mas bobo saja."
Dia malah duduk.
"Jangan duduk di kaki Ummi. mas kan berat, kaki Ummi sakit."
"Biar.."
"Kalau nanti gak punya Ummi gimana? Nanti Umminya pergi gimana? Gak sayang po sama Ummi?" Aku menggodanya.
"Gak... Kalo Ummi gak ada, aku sama mas Hafid saja."
Lhooo.. Aku bengong...
"Kok sama mas Hafid (anak tetangga)?"
"Iyya, mas Hafid ada kucingnya."
Hmmm, padahal kalo dia ketemu kucing, suka lari ketakutan.
"Kucingnya ada berapa?"
Mengacungkan 2 jarinya, "Kayak gini, dua"
"Warnanya apa?"
"Kuning...."
"Trus satu lagi?"
"Hijau..."
Aku tergelak
"Kucingnya nyebur di kaleng cat ya?"
Dia mengangguk, tersenyum.
"Eh mas, kalo kucing makanannya apa?"
Diam... berpikir.
"Bakmi..."
Haaaahhh...
"Bakso..."
Aku menautkan alis sambil memandangi wajah lucunya.
"Getuk!"
Hwwwaaaa... sejak kapan kucing berevolusi gitu?
^^

Tidak ada komentar: