Selasa, 11 Februari 2020

The Power of Emak-emak

Peran wanita, tidak berhenti dari wujudnya sebagai bagian dari masyarakat. 
Islam telah mendudukkan wanita pada tingkatan yang tinggi sekali. Wanita alias emak-emak yang ada di rumah ini lah yang menghasilkan "orang-orang" penentu kebijakan, lelaki sukses, melalui didikannya di rumah.
Di dekapan dadanya, lelaki-lelaki yang jadi tokoh masyarakat (tomas) merasakan kehangatan, dialiri dengan ASI kecerdasan.

Para wanita adalah belahannya lelaki. Jadi, perannya saling mengisi. 
Perempuan, tidak harus menjadi tokoh utama, karena telah ditetapkan perannya sebagai peran pendamping, pendamping lelaki. 
Peran perempuan adalah mendidik, membesarkan, mengarahkan, membimbing generasi-generasi masa depan. Peran ini tidak mungkin diambil oleh lelaki.
Banyak wanita yang tak terkenal namanya, tetapi perannya dirasakan dalam waktu yang lama bagi masyarakat.
Contoh: Imam Syafi'i. Yang dibesarkan ibunya, seorang perempuan single parent.


Bicara tentang power wanita, sangat dahsyat. Dan Islam memuliakan wanita. 
Peran ibu, tak bisa digantikan oleh pembantu, baby sitter, asisten, dan ssebagainya. 
Peran ibu, sangat besar. Al madrosatul uula, sebagai sekolah pertama bagi anak-anaknya, dengan mengajarkan berbagai ilmu dan menularkan berbagai kebaikan buat anak-anaknya. 
Ibu, adalah penegak generasi dan peradaban.

Ibu dimuliakan tiga kali lebih tinggi dari pada ayah, tanpa mengesampingkan peran ayah itu sendiri. Oleh karenanya, memilih seorang wanita yang baik untuk menjadi pasangan, merupakan salah satu hak anak terhadap ayahnya. Mereka, anak-anak, berhak mendapatkan seorang perempuan yang baik.

Perempuan dinikahi karena 4 hal: rupanya, kekayaannya, keturunannya dan agamanya. 
Namun, lebih dianjurkan untuk memilih wanita berdasarkan agamanya. Agar lebih selamat, baik untuk suaminya, maupun untuk keturunannya kelak.
Peran istri sangat vital dalam keluarga. Seorang suami yang benar, bisa salah jalan gara-gara istrinya.
Sebaliknya, suami yang salah jalan bisa juga menjadi baik karena perilaku dan dampingan istrinya,

Karena perempuan punya POWER untuk MENUNDUKKAN kaum lelaki.
Kekayaan seorang lelaki terletak pada tiga hal, yaitu:
1). Lisan yang pandai berdzikir
2). Hati yang pandai bersyukur
3). Istri yang membantu suaminya untuk semakin ta'at kepada Allah.

Selaku perempuan dan istri, maka sudah sepatutnya kita selalu memperbaiki diri, dan membantu suami untuk semakin ta'at kepada Allah,serta berbakti pada orang tua, khususnya IBU-nya.

Allahu a'lam bisshowab.

Tidak ada komentar: